Kamis, 30 Januari 2014

Bertemu Allah Tak Harus di Surga

Ketika kubuka mataku dari nikmatnya tidur yang lelap. Aku teringat bahwa Rasul menyuruh untuk mengucap alhamdulillah. Ketika kuambil air wudhu untuk menyucikan diri, bertemulah aku dengan dinginnya air di pancuran kamar mandi. Ketika ku langkahkan kakiku keluar dari pintu, kembali aku teringat ketika Rasul terkasih mengajarkan doa disetiap saat dan waktu.

Ketika terdengar suara panggilan azan Subuh, berulang kali aku berbisik menjawab untuk mengagungkan Tuhanku,
Ketika bilal melantunkan iqamah sebagai tanda shalat jemaah harus dimulai, dengan penuh rasa cinta, takut, dan haru, kuluruskan safku di antara saudara-saudaraku.

Ketika kuangkat kedua tanganku untuk memulai shalatku, kurasakan betapa semakin kecilnya diriku
Dan ketika keningku menyentuh sajadah tempat sujudku, semakin terasa betapa rendahnya diriku.

Ya Rabbi, Penggenggam langit dan bumi
Subuh dan Dhuhur, Ashar, Maghrib, bahkan Isya' dan Dhuha, adalah waktu-waktu yang Engkau ciptakan agar kami semua tidak terlena dalam perangkap kehidupan dunia.
Dan ketika malam tiba, ketika semua orang lelap dalam kealpaannya, Rasul-Mu bangun dari tidurnya, memberi teladan yang tak terkatakan indahnya,
sujud begitu lama, rukuknya tumaknina, di bilik yang sangat sederhana, air matapun bercucuran sebagai tanda cinta dan syukur tiada tara.

Ya Kariim,
Ketika kulihat anak-anak jalanan, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, kuteringat ayat-Mu yang sangat indah, bahwa manusia yang menghardik mereka, adalah Engkau katakan sebagai pendusta agama.
Ketika kulihat para pekerja yang sibuk dengan pekerjaannya, kuteringat lagi akan ayat-Mu, bahwa yang Engkau nilai bukanlah hasil kerjanya, tetapi bagaimana sikap mereka dalam melakukan pekerjaannya.

Ya Aliim,
Ketika kurenungi lembaran buku pelajar dan juga literatur mahasiswa, matematika, biologi, dan fisika, manajemen, akuntansi dan bahasa, bahkan ilmu hukum, kedokteran, dan informatika,
aku pun terpaku, dan mataku menjadi berkaca-kaca, karena di setiap lembaran itu kembali aku bertemu dengan keindahan 'wajah-Mu'.

Ya Rahmaan,
Ketika hujan dan panas silih berganti mewarnai bumi ini, banyak orang kecewa karena merasa terhalang aktivitasnya.
Ketika persoalan demi persoalan menimpa setiap manusia, banyak yang sedih bahkan ada yang menuduh Engkau tidak adil padanya, tapi kutahu, bahwa semua itu adalah demi kasih sayang-Mu kepada kami semua.

Dengan adanya hujan, kami tidak lagi gersang.
Dengan adanya panas, cuaca menjadi benderang.

Dengan adanya cobaan, manusia memang harus berjuang.
Dengan adanya persoalan, manusia akan menjadi matang.


Ah...rasanya tak ada sedetik pun sebuah peristiwa yang bukan karena kasih-Mu. Tak ada sebutir benda pun yang bukan karena kesengajaan-Mu. Dan tak satu pun makhluk hidup yang bergerak, kecuali karena ketetapan-Mu.

Rabbi,
Sungguh kini aku menjadi semakin sadar, kemana saja mata memandang, malam ataukah siang, sendirian ataukah banyak orang, kami semua pasti bertemu dengan-Mu. Sayang, jika di antara hamba-Mu banyak yang tidak merasakan hal itu,

Karenanya, ya Hayyu, ...
Berilah aku ilmu dan hati, agar aku mampu dan bisa merasakan betapa nikmatnya bertemu dengan-Mu, di setiap saat, di sepanjang waktu...


Taufik Djafri


1 komentar:

Pemilu 2019 Di Desa Simpur Kab. HSS

Hari ini Rabu, 17 April 2019... Pertama kalinya dalam sejarah demokrasi di Indonesia, pemilu dilaksanakan serentak memilih...